Friday, January 03, 2014

Sejarah Kalender Hijriyah

Posted by Fandi on Friday, January 03, 2014 in | No comments
     Penentuan dimulainya sebuah hari/tanggal pada Kalender Hijriyah berbeda dengan pada Kalender Masehi. Pada sistem Kalender Masehi, sebuah hari/tanggal dimulai pada pukul 00.00 waktu setempat. Namun pada sistem Kalender Hijriah, sebuah hari/tanggal dimulai ketika terbenamnya Matahari di tempat tersebut.
     Kalender Hijriyah dibangun berdasarkan rata-rata silkus sinodik bulan kalender lunar (qomariyah), memiliki 12 bulandalam setahun. Dengan menggunakan siklus sinodik bulan, bilangan hari dalam satu tahunnya adalah (12 x 29,53059 hari = 354,36708 hari).Hal inilah yang menjelaskan 1 tahun Kalender Hijriah lebih pendek sekitar 11 hari dibanding dengan 1 tahun Kalender Masehi.
     Faktanya, siklus sinodik bulan bervariasi. Jumlah hari dalam satu bulan dalam Kalender Hijriah bergantung pada posisi bulan, bumi dan Matahari. Usia bulan yang mencapai 30 hari bersesuaian dengan terjadinya bulan baru (new moon) di titik apooge, yaitu jarak terjauh antara bulan dan bumi, dan pada saat yang bersamaan, bumi berada pada jarak terdekatnya dengan Matahari (perihelion). Sementara itu, satu bulan yang berlangsung 29 hari bertepatan dengan saat terjadinya bulan baru di perige (jarak terdekat bulan dengan bumi) dengan bumi berada di titik terjauhnya dari Matahari (aphelion). Dari sini terlihat bahwa usia bulan tidak tetap melainkan berubah-ubah (29 - 30 hari) sesuai dengan kedudukan ketiga benda langit tersebut (Bulan, Bumi dan Matahari).
    Penentuan awal bulan (new moon) ditandai dengan munculnya penampakan (visibilitas) Bulan Sabit pertama kali (hilal) setelah bulan baru (konjungsi atau ijtimak). Pada fase ini, Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari, sehingga posisi hilal berada di ufuk barat. Jika hilal tidak dapat terlihat pada hari ke-29, maka jumlah hari pada bulan tersebut dibulatkan menjadi 30 hari. Tidak ada aturan khusus bulan-bulan mana saja yang memiliki 29 hari, dan mana yang memiliki 30 hari. Semuanya tergantung pada penampakan hilal.
     Kalender Hijriyah atau  Kalender Islam adalah kalender yang di buat untuk di gunakan oleh umat Islam. Di dalamnya termasuk menentukan tanggal, menentukan waktu ibadah dan hari-hari penting lannya.
     Sejarah kalender Hijriyah berawal pada tahun 682 Masehi yang pada saat itu Negeri Islam dipimpin oleh Khalifah Umar bin Al Khattab. Pada masa itu negeri Islam semakin luas wilayah kekuasaannya, Namun muncul berbagai persoalan administrasi. Urat menyrat antar gubernur atau penguasa daerah dengan pemerintah pusat belum rapi karena tidak adanya acuan penanggalan. Masing-masing daerah memiliki sistem kalender lokal yang biasanya berbeda di tiap daerah. Oleh karena itu, Khalifah Umar memanggil para sahabat dan dewan penasehat untuk menentukan satu system penanggalan yang akan di gunakan di seluruh wilayah kekuasaan Islam.
     Dalam pertemuan tersebut terdapat beberapa usul, yaitu menggunakan acuan tahun bangsa romawi. Namun, usul tersebut di bantahkan karena di anggap sudah terlalu tua. Terdapat juga usul yang menyatakan acuan tahun Hijriyah adalah tahun kelahiran dan tahun ketika beliau diutus. Namun, usul tersebut memunculkan perdebatan dalam menentukan kapan peristiwa itu berlangsung. Usul lain yang mengatakan bahwa tahun wafatnya beliau, tapi usul tersebut juga ditolak karena ini akan menimbulkan kesedihan bagi kaum muslimin. Usul terakhir yang akhirnya di terima adalah mengacu pada tahun beliau Hijrah dan selanjutnya menamakan kalender ini dengan Kalender Hijriah.
     Setelah sepakat menyepakati acuan perhitungan tahun, maka selanjutnya mereka bermusyawarah bulan apa yang akan di jadikan bulan yang pertama. Atas saran Utsman bin Affan ra, maka di putuskan bahwa bulan yang pertama adalah bulan muharram. Beikut Nama-nama bulan di kalender Hijriyah :
1. Muharram
2. Shafar
3. Rabi'ul Awal
4. Rabi'ul Akhir
5. Jumadil Awal
6. Jumadil Akhir
7. Rajab
8. Sya'ban
9. Ramadhan
10 Syawal
11. Dzulqa'idah
12. Dzulhijjah

yang ingin mendownload artikel diatas silahkan klik DISINI

0 komentar:

Post a Comment